Breaking News
Loading...
Minggu, 02 Juni 2013

LAPORAN PENDAHULUAN
GASTRITIS AKUT

A.         PENGERTIAN
                        Gastritis akut merupakan proses inflamasi yang bersifat akut dan biasanya terjadi sepintas pada mukosa lambung.
                        Gastritis adalah peradangan pada mukosa lambung yang dapat bersifat akut kronik, difus atau lokal (Soepaman, 1998).
Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung (Arif Mansjoer, 1999).
Gastritis adalah radang mukosa lambung (Sjamsuhidajat, R, 1998).
      Berdasarkan pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa Gastritis  merupakan inflamasi mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronik.

B.         ETILOGI
                        Keadaan ini biasanya berkaitan dengan penggunaan obat-obat anti-           inflamasi nonsteroid (khususnya aspirin) dalam waktu yang lama dan dengan     dosis tinggi,     konsumsi alkohol yang berlebihan dan perokok berat. Stres berat      (lika bakar, pembedahan), iskemia, dan syok juga menyebabkan gastritis akut,             seperti halnya kemoterapi, uremia, infeksi sistemik, tertelan zat asana tau alkali, radiasi   lambung, trauma mekanik dan gastrektomi distal. 
             Penyebab dari Gastritis dapat dibedakan sesuai dengan klasifikasinya sebagai     berikut :
            a. Gastritis akut
            Penyebabnya adalah obat analgetik, anti inflamasi terutama aspirin (aspirin yang dosis rendah sudah dapat menyebabkan erosi mukosa lambung). Bahan kimia            misal : lisol, alkohol, merokok, kafein lada, steroid dan digitalis.
            b. Gastritis kronik
            Penyebab dan patogenesis pada umumnya belum diketahui, Gastritis ini    merupakan kejadian biasa pada orang tua, tapi di duga pada peminum alkohol,          dan merokok.






C.   ANOTOMI DAN FISIOLOGI
Anatomi Gaster
Gaster (Pylorus/ Vantriculus) atau masyarakat juga menyebutnya dg lambung, atau apabila kita mencari dalam buku, jurnal maupun artikel berbahasa inggris sering kita jumpai dg nama stomach. Lambung merupakan organ berongga yg berbentuk spt huruf J, di dalam rongga dr gaster memiliki ruggae. Gaster merupakan salah satu organ pencernaan yg menghubungkan 
oesophagus dgduodenum. Gaster terletak pd cavum abdomen pd regio hipokondrium/ hipokondriaka sinistra. Gaster juga merupakan salah satu organ intraperitoneal.

Morfologi Gaster
- Lubang gaster
Gaster memiliki 2 lubang, yaitu ostium cardiacum yg menghubungkan oesophagus dg gaster dan ostium pyloricum yg menghubungkan gaster dg duodenum pars superior.

Masing2 lubang ini berfungsi sbg sphincter yg berfungsi utk mengatur pengeluaran isi dr gaster. Ostium cardiacum berfungsi sbg sphincter fisiologis, yg berarti secara anatomis (kasat mata) tdk nampak adanya sebuah sphincter, namun pd ostium cardiacum berfungsi sbg sphincter yg berfungsi utk mencegah adanya refluks isi gaster kembali ke dalam oesophagus. Sedangkan pada ostium pyloricum merupakan sphincter anatomis dr gaster yg berfungsi utk mengatur pengeluaran isi gaster ke duodenum.

- Lengkung gaster
Gaster memiliki 2 lengkungan yaitu curvature mayor yg merupakan lengkung besar dan curvature minor yg merupakan lengkung kecil. Curvature minor gaster membentuk pinggir kanan gaster dan membentang dr ostium cardiacum hingga pylorus dan merupakan lanjutan dr margo dextra oesophagus. Curvature minor gaster dilekati oleh omentum minus. Sedangkan curvature major gaster merupakan lanjutan dr ostium cardiac, mll fundus gaster yg berbentuk kubah, membentang di sisi kiri gaster sampai pd bagian inferior pylorus. Pd bagian atas dr curvature mayor gaster dilekati oleh lig. Gastrolienalis dan pd bagian bawahnya dilekati oleh omentum mayus

- Permukaan gaster
Gaster memiliki 2 facies yaitu facies anterior dan facies posterior.

- Penggantung gaster
Gaster difiksasi oleh :
• Omentum minus
Omentum minus membentang dr curvature minor gaster hingga ke hepar.

• Omentum majus (mayus)/ major (mayor)
Omentum majus membentang dr bagian bawah dr curvature major gaster hingga ke colon
transversum

• Lig. Gastrolienalis
Lig. Gastrolienalis membentang dr bagian atas curvature major gaster hingga ke lien

Bagian Gaster
Gaster memiliki bagian2 seperti :
• Fundus gaster
Berbentuk kubah di bagian atas gaster, dipisahkan dr margo sinistra oesophagus oleh incisura cardiac

• Corpus
Terletak setinggi ostium cardiac sampai lekukan di bawah curvature minor yg disebut dg incisura angularis.

• Anthrum pyloricum
Bagian gaster yg berbentuk tabung. Rongga di dalam nya disebut dg canalis pyloricus.



Syntopi Gaster
• Anterior : dinding anterior abdomen, arcus costae sinistra, pleura et pulmo sinistra, diaphragm, lobus hepatis sinistra

• Posterior : bursa omentalis, diaphragm, lien, glandula suprarenalis sinistra, pancreas, mesocolon transversum, colon transversum.

Vaskularisasi Gaster



Aliran arteri pd gaster mll :
• Pd bagian fundus gaster divaskularisasi oleh a. gastric brevis cabang dr a. lienalis, cabang dr truncus coeliacus/ triple hallery yg dicabangkan dr aorta abdominalis setinggi Vertebrae Thoracal XII atau Vertebrae Lumbal I

• Gaster divaskularisasi oleh a. gastric dextra et sinistra yg slg bertemu dan beranastomosis di curvature minor gaster. A. Gastrica dextra merupakan cabang dr a. hepatica communis, cabang dr truncus coeliacus yg dicabangkan dr aorta abdominalis setinggi Vertebrae Thoracal XII atau Vertebra Lumbal I. Sedangkan a. gastric sinistra dicabangkan lgsg mll triple hallery yg dicabangkan dr aorta abdominalis setinggi Vertebrae Thoracal XII atau Vertebra Lumbal I.

• Gaster jg divaskularisasi oleh a. gastroepiploica (gastroomentalis) dextra et sinistra yg saling bertemu dan beranastomosis di curvature major gaster. A. gastroepiploica sinistra merupakan cabang dr a. lienalis, cabang dr triple hallery yg dicabangkan dr aorta abdominalis setinggi Vertebrae Thoracal XII atau Vertebra Lumbal I. Sedangkan a. gastroepiploica dextra merupakan cabang dr a. gastroduodenalis, cabang dr a. hepatica communis, cabang dr hallery yg dicabangkan dr aorta abdominalis setinggi Vertebrae Thoracal XII atau Vertebra Lumbal I.



Sedangkan aliran vena pd gaster mll :
• V. gastroepiploica dextra yg bermuara pd v. mesenterica superior
• V. gastroepiploica sinistra dan v. gastric brevis bermuara pd v. lienalis
• V. gastric dextra et sinistra bermuara pd v. portae hepatis

Fisiologi Gaster
Gaster berfungsi utk menyimpan makanan, mencampur makanan dg getah lambung utk merubah bolus mjd chymus, dan mengatur kecepatan pengiriman chymus ke duodenum.



HCl dalam gaster yg dihasilkan oleh sel chief befungsi utk membunuh kuman dan menurunkan pH makanan mjd asam, selain itu juga berfungsi utk mengaktifkan enzim pepsinogen yg dihasilkan oleh sel parietal yg msh dalam bentuk zymogen mjd pepsin. Pepsin itu sendiri berfungsi utk mengubah protein mjd proteosa, polipeptida dan pepton. Pd gaster juga dihasilkan enzim pencernaan berupa enzim lipase yg berfungsi utk memecah Triasilgliserol (TAG) mjd diasilgliserol (DAG).Selain itu, pd bayi terdapat yg namanya enzim rennin yg berfungsi utk menggumpalkan protein susu. 

D.   MANIFESTASI KLINIS
Membrane mukosa lambung menjadi edema dan hiperemik (kongesti dengan jaringan, cairan dan darah) dan mengalami erosi superfisial. Ulserasi superfisial dapat menimbulkan hemoragi. Pasien dapat mengalami ketidaknyamanan,sakit kepala, malas, mual, dan anoreksia, sering disertai dengan muntah dan cegukan. Beberapa pasien asimtomatik.
•         Manifestasi klinik yang biasa muncul pada Gastritis Akut lainnya, yaitu Anorexia, mual, muntah, nyeri epigastrium, perdarahan saluran cerna pada Hematemesis melena, tanda lebih lanjut yaitu anemia.
•         Gastritis Kronik
Kebanyakan klien tidak mempunyai keluhan, hanya sebagian kecil mengeluh nyeri ulu hati, anorexia, nausea, dan keluhan anemia dan pemeriksaan fisik tidak di jumpai kelainan.
                 


F.       Pemeriksaan Diagnostik
Menurut Brunner dan Suddart (2000) pemeriksaan pada penyakit gastritis terdiri dari :
1.      Pemeriksaan penunjang gastritis akut
a.       Gastroskopi                       : mukosa lambung erosi
b.      Nasogastrik aspiration       : stolsel
c.       Barium kontras                  : erosi superfisial

2.      Pemeriksaan penunjang gastritis kronik
a.       Gastrin serum
b.      Schilling test
c.       Barium swallow
.


G.  KOMPLIKASI

Komplikasi yang timbul pada Gastritis Akut, yaitu perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA) berupa hemotemesis dan melena, berakhir dengan syock hemoragik, terjadi ulkus, kalau prosesnya hebat dan jarang terjadi perforasi.
Komplikasi yang timbul Gastritis Kronik, yaitu gangguan penyerapan vitamin B 12, akibat kurang pencerapan, B 12 menyebabkan anemia pernesiosa, penyerapan besi terganggu dan penyempitan daerah antrum pylorus.





H. PENATALAKSANAAN

Gastritis Akut
Pemberian obat-obatan H2 blocking (Antagonis reseptor H2). Inhibitor pompa proton, ankikolinergik dan antasid (Obat-obatan alkus lambung yang lain). Fungsi obat tersebut untuk mengatur sekresi asam lambung.
Gastritis Kronik
Pemberian obat-obatan atau pengobatan empiris berupa antasid, antagonis H2 atau inhibitor pompa proton.























ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS
GASTRITIS AKUT

A.    Pengkajian
Pengkajian :
•      Apakah pasien mengeluh nyeri ulu hati, tidak dapat makan, mual dan muntah
•      Kapan terjadinya gejala, apakah sebelum makan, setelah makan, setelah mencerna makanan pedas, obat-obatan tertentu atau alkohol
•      Apakah gejala berhubungan dgn ansietas, strees, alergi, makan minum terlalu banyak atau makan terlalu cepat
•      Bagaimana gejalanya berkurang atau hilang
•      Apakah ada riwayat penyakit Lambung sebelumnya
•      Apakah pasien ada muntah darah atau tidak
•      Adakah nyeri tekan abdomen

1.    Aktivitas/istrahat
Gejala : kelemahan, kelelahan
Tanda : takikardi, takipnea/hiperventilasi (respon terhadap nyeri)

2.    Sirkulasi
Gejala :  Kelemahan/nadi perifer lemah
Takikardi
Kelembapan kulit/membran mukosa: berkeringat(menunjukan nyeri akut, respon psikologi)

3.    Integritas ego
Gejala : perasaan tak berdaya
Tanda : ansietas,gelisah, pucat, berkeringat


4.    Eliminasi
Perubahan pola defekasi, karakteristik feses,nyeri tekan abdomen, distensi, bunyi usus hiperaktif, urine pekat dan menurun.
5.    Makanan/cairan
Gejala :   anoreksia, mual, muntah, nyeri ulu hati, sendawa bau asam,
 tidak toleran    terhadap makanan; makanan pedas, penurunan berat badan.
Tanda : muntah, membran mukosa kering, penurunan produksi mukosa, berat jenis   urine meningkat.

6.    Neurosensori
Kelemahan, rasa berdenyut, pusing/sakit kepala.
Status mental: tingkat kesadaran dapat terganggu.

7.    Nyeri/kenyamanan
Gejala : Nyeri rasa terbakar, perih, nyeri hebat tiba-tiba,
 rasa ketidak nyamanan setelah makan banyak, nyeri epigastrium kiri.
Tanda : wajah berkerut, pucat, berkeringat.
 Nyeri epigastrium kiri,
 Faktor pencetus; makanan, rokok, penggunaan obat-obat tertentu(salisilat, antibiotik, ibu profen)stress pskilogi.
8.    Keamanan
Gejala : alergi terhadap obat/sensitif
Tanda : peningkatan suhu, eritema.
9.    Penyuluhan/pembelajaran
Adanya penggunaan obat resep/dijual bebas yang mengandung aspirin, alkohol,steroid yang dapat menyebabkan iritasi lambung.

GAMBAR ANATOMI HARAP CARI SENDIRI


0 komentar:

Posting Komentar